Stroke selama ini sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kasus stroke pada usia muda meningkat secara signifikan. Salah satu jenis stroke yang paling banyak terjadi adalah stroke infark, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak.

Melihat tren yang mengkhawatirkan ini, pafi Pasir Pengaraian (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak masyarakat untuk lebih mengenali stroke infark, terutama pada kelompok usia muda. Dengan pemahaman yang tepat, risiko stroke dapat ditekan dan kualitas hidup tetap terjaga.

Apa Itu Stroke Infark?

Stroke infark, atau dikenal juga dengan istilah stroke iskemik, terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat, biasanya karena pembekuan darah (trombus) atau penyumbatan oleh lemak (aterosklerosis). Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup, lalu mati dalam waktu singkat.

Menurut pafi, stroke infark menyumbang sekitar 80% dari semua kasus stroke yang dilaporkan. Jika tidak ditangani segera, dampaknya bisa sangat fatal, mulai dari kelumpuhan, gangguan bicara, hingga kematian.

Mengapa Anak Muda Bisa Mengalami Stroke Infark?

Dulu, stroke dikenal sebagai “penyakit orang tua”. Tapi sekarang, pola hidup yang tidak sehat telah membuat risiko ini merambah kelompok usia 20–40 tahun. Berikut faktor-faktor pemicu stroke infark di usia muda menurut pafi:

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

  • Konsumsi makanan tinggi lemak dan garam

  • Kurang aktivitas fisik

  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol

  • Pola tidur tidak teratur

2. Stres Berlebihan

Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah. Anak muda yang bekerja di bawah tekanan tinggi rentan mengalami gangguan ini.

3. Penyakit Kronis yang Tidak Terdeteksi

Banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Tanpa pemeriksaan rutin, kondisi ini sering tak terdeteksi hingga memicu stroke.

4. Penggunaan Narkoba atau Obat Terlarang

Obat-obatan tertentu dapat memicu penyempitan atau kerusakan pembuluh darah otak, yang meningkatkan risiko stroke.

pafi mengingatkan bahwa mengenali dan mengontrol faktor risiko sejak dini adalah kunci utama pencegahan stroke infark.

Gejala Stroke Infark yang Harus Diwaspadai

Stroke sering terjadi tiba-tiba. Namun, beberapa gejala khas bisa menjadi tanda awal yang tidak boleh diabaikan:

  • Mendadak sulit bicara atau ucapan terdengar cadel

  • Wajah tampak menurun sebelah, terutama saat tersenyum

  • Kelemahan pada satu sisi tubuh, seperti tangan atau kaki tiba-tiba lemas

  • Pusing mendadak, kehilangan keseimbangan

  • Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata

  • Sakit kepala hebat yang datang mendadak tanpa sebab jelas

pafi menganjurkan metode “FAST” untuk deteksi dini stroke:

  • Face: Senyum, apakah salah satu sisi wajah turun?

  • Arm: Minta angkat kedua tangan, apakah satu lebih lemah?

  • Speech: Apakah ucapan terdengar aneh?

  • Time: Segera ke rumah sakit jika tiga tanda ini muncul!

Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Stroke?

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala stroke, jangan menunggu gejala hilang dengan sendirinya. Waktu sangat krusial. Segera:

  1. Hubungi layanan darurat

  2. Baringkan pasien dengan kepala sedikit tinggi

  3. Jangan berikan makanan atau minuman

  4. Catat waktu awal muncul gejala

  5. Bawa ke fasilitas kesehatan terdekat

pafi menekankan bahwa pengobatan stroke paling efektif jika dilakukan dalam “golden period”, yaitu 3–4,5 jam setelah gejala pertama muncul.

Pencegahan Stroke Infark di Usia Muda

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. pafi Pasir Pengaraian merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mencegah stroke infark:

1. Jaga Pola Makan

Konsumsi lebih banyak buah, sayur, ikan, dan biji-bijian. Kurangi makanan tinggi lemak jenuh dan garam.

2. Rutin Berolahraga

Luangkan waktu 30 menit setiap hari untuk beraktivitas fisik, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang.

3. Pantau Tekanan Darah dan Gula Darah

Lakukan pemeriksaan secara berkala, bahkan jika Anda merasa sehat.

4. Berhenti Merokok dan Minum Alkohol

Keduanya mempercepat kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke secara signifikan.

5. Kelola Stres

Meditasi, hobi, olahraga ringan, atau konseling bisa membantu menjaga keseimbangan mental.

6. Konsultasi dengan Apoteker

Apoteker dari pafi siap membantu memberikan informasi tentang obat-obatan, suplemen, dan gaya hidup sehat yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

Peran PAFI dalam Edukasi dan Pencegahan Stroke

Sebagai bagian dari komunitas kesehatan, pafi Pasir Pengaraian memiliki misi kuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya stroke, khususnya pada usia muda. Melalui berbagai kegiatan edukatif, seperti penyuluhan, seminar kesehatan, hingga pelayanan konsultasi obat di apotek, pafi terus mendekatkan informasi yang benar dan terpercaya ke masyarakat.

Apoteker yang tergabung dalam pafi tidak hanya memberikan obat, tetapi juga edukasi tentang pencegahan penyakit, termasuk stroke infark. Jangan ragu bertanya saat berkunjung ke apotek!

Stroke infark bukan lagi penyakit orang tua. Anak muda kini berada dalam risiko yang nyata, terutama jika tidak menjaga gaya hidup dan mengabaikan gejala awal. Kenali tanda-tandanya, waspadai pemicunya, dan lakukan langkah pencegahan sejak dini.

pafi Pasir Pengaraian (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap kesehatan otak dan pembuluh darah. Jangan tunggu sampai terlambat. Cegah stroke, mulai dari sekarang!