Di tengah tuntutan sekolah, ekspektasi sosial, dan perubahan perkembangan diri, anak dan remaja juga bisa mengalami stres, bahkan burnout. Sayangnya, banyak orang tua atau pengasuh tidak menyadari bahwa tekanan ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental mereka.

PAFI PASIR PENGARAIAN (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan pentingnya mengenali tanda-tanda stres dan burnout pada anak dan remaja sejak dini. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dan lingkungan sekitar dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan agar mereka tumbuh dengan sehat secara fisik dan mental.

Apa Itu Stres dan Burnout pada Anak dan Remaja?

Stres adalah respon alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan. Pada anak dan remaja, stres bisa muncul dari banyak hal: ujian sekolah, konflik dengan teman, tekanan dari media sosial, atau perubahan dalam keluarga.

Sementara itu, burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan. Jika tidak ditangani, burnout bisa membuat anak kehilangan motivasi, semangat belajar, dan bahkan mempengaruhi kondisi fisik.

Menurut PAFI PASIR PENGARAIAN, penting untuk tidak menganggap enteng keluhan anak tentang kelelahan atau perasaan tidak nyaman, karena bisa jadi itu tanda awal dari stres yang berlarut-larut.

Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai

Stres dan burnout pada anak dan remaja sering kali tidak mudah dikenali karena mereka belum sepenuhnya bisa mengekspresikan apa yang dirasakan. Namun, ada beberapa tanda umum yang bisa diperhatikan:

1. Perubahan Emosional

Anak yang mudah marah, murung, cemas, atau tampak menarik diri bisa jadi sedang mengalami tekanan. Mereka mungkin lebih sensitif terhadap kritik atau mudah tersinggung tanpa alasan jelas.

2. Gangguan Tidur

Kesulitan tidur, mimpi buruk, atau tidur berlebihan merupakan gejala umum dari stres dan burnout. Anak yang kelelahan secara mental sering merasa sulit rileks, bahkan saat sudah di tempat tidur.

3. Penurunan Prestasi Akademik

Jika nilai anak tiba-tiba menurun atau ia kehilangan minat terhadap pelajaran, bisa jadi itu pertanda ia sedang kewalahan. Menurut PAFI PASIR PENGARAIAN, tekanan akademik yang tinggi sering menjadi penyebab utama stres pada usia sekolah.

4. Keluhan Fisik

Stres juga bisa bermanifestasi dalam bentuk fisik seperti sakit kepala, sakit perut, nyeri otot, atau sering merasa lelah. Jika pemeriksaan medis tidak menunjukkan masalah fisik yang jelas, penyebabnya bisa berasal dari stres psikologis.

5. Perubahan Pola Makan

Anak yang sedang stres bisa makan lebih banyak dari biasanya atau justru kehilangan nafsu makan. Pola makan yang berubah drastis perlu menjadi perhatian lebih lanjut.

Cara Mendukung Anak dan Remaja

Menghadapi anak yang stres tidak cukup dengan mengatakan “tenang saja”. Mereka membutuhkan pendekatan yang lebih empatik dan konsisten. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Anak perlu merasa didengar tanpa takut dihakimi atau disalahkan. Biarkan mereka bercerita sesuai waktunya, dan tunjukkan bahwa Anda peduli dengan perasaannya.

2. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak. Hindari tekanan berlebihan atau membandingkan anak dengan orang lain.

3. Bantu Atur Waktu

Anak-anak juga butuh waktu istirahat dan bermain. Bantu mereka membuat jadwal yang seimbang antara belajar, kegiatan fisik, dan waktu bersantai.

4. Ajak Anak Beraktivitas Fisik

Olahraga terbukti membantu mengurangi stres. Ajak anak berjalan kaki, bersepeda, atau bermain di luar rumah untuk membantu melepaskan tekanan.

5. Konsultasikan ke Profesional

Jika stres dan burnout tidak membaik, jangan ragu untuk meminta bantuan dari psikolog atau tenaga medis profesional. PAFI PASIR PENGARAIAN juga mendorong peran apoteker dalam memberikan edukasi seputar kesehatan mental dan penggunaan obat-obatan dengan aman bila diperlukan.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Mental

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI PASIR PENGARAIAN aktif dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental anak dan remaja. Apoteker dapat menjadi sumber informasi terpercaya dalam mendampingi keluarga menangani isu-isu psikologis secara bijak dan ilmiah.

Stres dan burnout bukan hanya masalah orang dewasa. Anak dan remaja pun bisa mengalaminya, dan dampaknya tidak kalah serius. Dengan perhatian, pemahaman, dan dukungan yang tepat, kita bisa membantu mereka melewati masa sulit ini dengan lebih kuat dan sehat. PAFI PASIR PENGARAIAN terus berkomitmen menjadi mitra kesehatan yang peduli terhadap tumbuh kembang generasi muda Indonesia.